Analisa
Laporan Keuangan
Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai kinerja
Di pasar modal, laporan keuangan
perusahaan memiliki fungsi yang sangat strategis. Laporan keuangan merupakan
informasi yang menggambarkan dan untuk menilai kinerja perusahaan, terlebih
bagi perusahaan yang sahamnya telah tercatat dan diperdagangkan di bursa.
Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dapat memberikan
analisa laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan yang juga
mencerminkan fundamental
perusahaan sehingga informasi tersebut dapat memberikan landasan bagi keputusan
investasi. Ada bagian dalam laporan keuangan yang sering tidak diperhatikan
investor, seperti laporan direksi atau manajemen perusahaan. Padahal, pada
bagian tersebut manajemen sering kali menjelaskan mengenai perjalanan
perusahaan selama ini, prospek dan recana mereka kedepannya. Dari sini Anda
juga dapat melihat seberapa yakin manajemen terhadap prospek perusahaan. Dari
ulasan manajemen ini Anda dapat pula melihat perkembangan bisnis terakhir,
produk, persaingan dan kondisi keuangannya.
Berikut
beberapa rasio penting yang umum digunakan dalam berbagai analisis atas laporan
keuangan.
- Current Ratio (Rasio Lancar). Rasio keuangan
ini menunjukan sejauh mana aktiva lancar dapat menutupi kewajiban lancar.
Semakin besar hasil perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar,
semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka
pendek.
Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar - Quick Ratio. Mengukur apakah perusahaan
memiliki aset lancar (tanpa harus menjual persediaan) untuk menutup
kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi quick ratio perusahaan, semakn
baik kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancarnya.
Quick Ratio = (Aktiva Lancar – persediaan) / Utang Lancar - Debt to Equity Ratio (Rasio Utang atas Modal).
Rasio keuangan ini sering disebut dengan istilah Rasio Laverage,
menggambarkan struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, dengan
demikian dapat dilihat struktur resiko tidak tertagihnya hutang. Semakin
kecil angka rasio ini semakin baik.
Debt to Equity = Total Utang / Ekuitas - Total Debt to Total Asset. Menggambarkan aktiva yang
dipergunakan oleh perusahaan untuk menutup hutang baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
Total Debt to Capital Asset = Total Utang / Total Aktiva - Operating Profit Margin. Rasio keuangan ini mengukur
seberapa besar sumbangan penjualan terhadap laba operasi. Rasio ini
semakin besar semakin baik.
OPM = Laba Operasi / Penjualan - Net Profit Margin. Rasio keuangan ini mengukur
seberapa besar sumbangan penjualan terhadap laba bersih perusahaan. Rasio
ini semakin besar semakin baik.
NPM = Laba Bersih / Penjualan - Return on Equity (ROE) . Menggambarkan seberapa besar
sumbangan keuntungan terhadap pemegang saham.
ROE = Laba Bersih / Ekuitas - Return on Asset (ROA) . Mencerminkan seberapa besar
laba yang bisa dicetak perusahaan dengan menggunakan seluruh asetnya.
ROA = Laba Bersih / Total Aset - Asset Turnover. Menunjukan kemampuan
manajemen mengelola seluruh investasi (aset) untuk menghasilkan penjualan.
Asset Turnover = Penjualan Bersih / Total Aktiva - Receivable Turnover. Menunjukan berapa kali
piutang dagang perusahaan berputar dalam satu tahun.
Receivable Turnover = Penjualan Kredit / Piutang Dagang - Inventory Turnover. Menunjukan berapa kali
persediaan barang dagangan perusahaan berputar dalam suatu periode
tertentu.
Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan / Persediaan - Account Payable Turnover. Menunjukan perputaran utang
dagang dalam suatu periode tertentu.
Account Payable Turnover = Harga Pokok Penjualan / Utang Dagang - Earning Per Share (EPS) . Rasio keuangan ini
menggambarkan jumlah laba yang dihasilkan perusahaan untuk tiap saham yang
diterbitkan.
EPS = Laba Bersih / Jumlah Saham - Price Earning Ratio (PER) . Menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. PER dihitung dalam
satuan kali. Bagi investor, semakin kecil PER-nya semakin bagus karena
berarti saham tersebut relatif murah.
PER = Harga Saham / EPS - Book Value (Nilai Buku Saham).
Menggambarkan perbandingan total dana pemegang saham terhadap jumlah
saham.
BV = Total Ekuitas / Jumlah Saham - Price to Book Value (PBV) . Rasio keuangan ini
menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu
perusahaan. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek
perusahaan.
PBV = Harga Saham / Nilai Buku Saham
Pada
dasarnya penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan dimaksudkan sebagai alat bantu
bagi manajemen (intern) untuk mengetahui kondisi keuangan sehingga dapat
menentukan kebijakan keuangan secara tepat. Sedangkan bagi pihak luar (Pemodal,
maupun Kreditur) laporan keuangan perusahaan dapat dipakai sebagai alat untuk
pengambilan keputusan dalam melakukan investasi.
Sumber: