Senin, 01 Desember 2014

AKM 1B - Nilai Terendah Antara Harga Pasar Dengan Estimasi Pembelian

            Locom (Lower Cost of Market) adalah sebuah penyajian nilai persediaan berdasarkan harga pasar yang lebih rendah dari harga pokoknya berarti adanya suatu kerugian yaitu selisih antara harga pokok dengan harga pasar dari barang yang bersangkutan.
            Terdapat 3 alternatif harga pasar dibanding harga pokok, antara lain:
a.       Harga Beli / Harga Pengganti Pokok (Replacement Cost)
Yaitu daftar harga dari pemasok atau harga faktur pembelian terakhir.
b.      Batas Atas (Ceilling) / Nilai Realisasi Netto
Yaitu taksiran harga jual dikurangi dengan biaya penjualan.
c.       Batas Bawah (Floor)
Yaitu taksiran harga jual dikurangi dengan biaya penjualan.
           
            Prosedur Penilaian Persediaan Locom, antara lain:
a.       Tahap Pengumpulan Data
-          Harga Pokok
-          Harga Nilai Pengganti
-          Taksiran Harga Jual
-          Taksiran Biaya Penjualan
-          Laba Normal Yang Diharapkan
b.      Tahap Penentuan Ceilling dan Floor
-          Ceilling atau Batas Atas: harga jual – biaya penjualan
-          Floor atau Batas Bawah: batas atas – laba normal yang diharapkan
c.       Tahap Pemilihan Berdasarkan Locom

Penerapan Metode Locom (Harga Terendah Pasar)
a.       Berdasarkan persediaan yang dimiliki perusahaan. Terdapat 3 kemungkinan prosedur penerapannya:
-          Menurut Jenis Persediaan
-          Menurut Kelompok Persediaan
-          Keseluruhan Jumlah Persediaan
b.     Hasil penilaian persediaan tersebut dicatat dalam rekening pembukuan, sehingga menyangkut perlakuan akuntansi terhadap penurunan nilai persediaan.

AKM 1A - Aktiva Tetap Berwujud dan Metode Tetap Berwujud



Aktiva Tetap atau Aktiva Berwujud adalah aktiva yang sifatnya permanen, dan berguna untuk kegiatan operasional serta tidak untuk diperjualbelikan.
Pengelompokkan Aktiva Berwujud:
a.       Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas. Contohnya: Tanah.
b.      Aktiva yang umurnya terbatas namun kalau habis dapat diganti. Contohnya: Bangunan.
c.       Aktiva yang umurnya terbatas namun kalau habis tidak dapat diganti. Contohnya: SDA.

Penentuan Harga Perolehan Aktiva Tetap:
a.       Pengeluaran Modal: yaitu pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan dalam satu periode akuntansi.
b.      Pengeluaran Pendapatan: yaitu pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan dalam satu perode yang bersangkutan dan dicatat dalam rekening biaya.

Cara-cara Perolehan Aktiva Tetap:
a.       Pembelian Tunai. Contohnya: Pembelian tanah.
b.      Pembelian Secara Gabungan.
c.       Perolehan.

Metode Penyusutan:
a.       Metode Garis Lurus: yaitu metode yang menunjukan bahwa beban depresiasi periodik sepanjang masa pemakaian aktiva tetap akan sama besarnya.
b.      Metode Saldo Menurun: yaitu metode yang menunjukan bahwa beban depresiasi dari tahun ke tahun akan mengalami penurunan.
c.       Metode Jumlah Angka Tahun: yaitu metode yang menunjukan bahwa beban depresiasi lebih tinggi pada tahun awal, sedangkan pada tahun akhir akan semakin kecil.
d.      Metode Satuan Kegiatan: yaitu metode yang menunjukan bahwa beban depresiasi dinyatakan dalam satuan atau unit yang dihasilkan oleh aktiva yang bersangkutan.

Rabu, 26 November 2014

AKM 1A - Aktiva Tetap Berwujud




A.    Aktiva Tetap Berwujud (Depresiasi)
Aktiva tetap berwujud adalah aktiva atau harta yang bersifat permanen dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relative cukup lama. Misalnya tanah, bangunan,  mesin-mesin, kendaraan dan lain-lain.
Dalam tujuan akuntansi, macam-macam aktiva tetap berwujud dikelompokkan sebagai berikut:
·         Aktiva tetap yang umumnya tidak terbatas.
·     Aktiva tetap yang umumnya terbatas dalam penggunaan bisa diganti dengan aktiva sejenis.
·         Aktiva tetap yang umumnya terbatas dalam penggunaan tidak bisa diganti dengan aktiva sejenis.

B.     Metode Depresiasi Aktiva Tetap Berwujud
a)      Metode Berdasarkan Faktor Waktu
·         Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Yaitu metode yang digunakan jika nilai penyusutan selalu sama di tiap periode berdasarkan umur ekonomisnya.
·         Metode Beban Menurun (Decreasing Charge Method)
Yaitu metode yang dimana penyediaan lebih tinggi di tahun awal.
b)      Metode Berdasarkan Faktor Penggunaan
·         Metode Jam Jasa (Service Hours Method)
Yaitu metode yang menghitung besarnya penyusutan disetiap periode.
·         Metode Jumlah Unit Produksi (Productive Method)
c)      Metode Berdasarkan Kriteria Lainnya
·         Metode Berdasarkan Jenis dan Kelompok (Group and Composite Method)
Yaitu metode yang digunakan untuk aktiva tetap.
·         Metode Anuitas (Annuity Method)
Yaitu metode yang dihasilkan untuk tahun periode.
·         Sistem Persediaan (Inventory Systems)
Yaitu metode yang memberikan struktur organisasi dan kebijakan barang2 penyimpanan.

C.    Penyusutan Aktiva Tetap yang Tidak Dapat Diperbaharui (Deplesi)
Deplesi adalah penyusutan atas harta-harta berupa kekayaan alam, seperti tambang, batubara, tambang emas, tambang timah , dan lain-lain. Perhitungan besarnya deplesi berdasarkan atas harga perolehan sumber daya alam, banyaknya cadangan atau kandungan sumber daya alam tersebut, serta jumlah yang telah dieksploitasi selama waktu/periode tertentu.

D.    Pemberhentian Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat diberhentikan pemakaiannya. Hal ini dapat diakibatkan karena dijual, rusak, ditukar, maupun dibuang. Pada kasus penghentian pemakaian tersebut, aktiva tetap dan depresiasi dihapuskan dan laba-rugi diakui sebesar uang yang diterima atau dikurangi nilai bukunya.

§  Penghentian Aktiva Tetap, disebabkan oleh sebagai berikut:
·         Dihentikan dari Pemakaian.
·         Dijual Kepada Pihak Lain.
·         Ditukarkan Kepada Pihak Lain.