A. KOMPETENSI INTI USAHA
Gery Hamel dan C.K. Parahalad dalam karyanya “Competing
for The Future” (1994), mengemukakan beberapa definisi kompetensi inti (core
competency) sebagai berikut:
1)
Kompetensi inti
menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian produk atau jasa.
2)
Kompetensi adalah
sekumpulan keterampilan dan teknologi yang dimiliki perusahaan untuk dapat
bersaing.
3)
Kompetensi inti
adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan memberikan manfaat
fundamental kepada pelanggan.
4)
Sumber-sumber
kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan bersaing dan memberikan
konstribusi terhadap nilai dan biaya konsumen.
Kompetensi inti perusahaan sangat luas antara lain
dapat berupa:
·
Keahlian teknis
·
Kehandalan proses
·
Hubungan erat antara
perusahaan dengan pelanggan
·
Karyawan yang penuh
dedikasi
·
Pangsa pasar yang
luas
·
Cakupan layanan yang
luas, dll
Kompetensi ini dapat dipahami sebagai kekuatan perusahaan yang relatif
lebih unguul dibanding pesaing dalam memberikan nilai tambah. Kompetensi inti
mencerminkan pembelajaran kolektif perusahaan.
Menurut
teori strategi dinamis dari Porter (1991), suatu perusahaan dapat mencapai
keberhasilan bila tiga kondisi dipenuhi, yaitu:
-
Pertama, tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi
manajemen (seperti produksi dan pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan
posisi terkuat di pasar.
-
Kedua, tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan
berdasarkan kekuatan perusahaan, serta diperbaharui terus (dinamis) sesuai
dengan perubahan peluang dan ancaman lingkungan eksternal.
-
Ketiga, perusahaan harus memiliki dan menggali kompetensi
khusus sebagai pendorong untuk menjalankan perusahaan, misalnya dengan
“reputasi merek” dan biaya produksi yang rendah. Bila kompetensi khusus ini
tidak diubah, maka tingkat keuntungan perusahaan bisa menurun.
B.
STRATEGI BERSAING
DALAM KEWIRAUSAHAAN
Dalam konsep strategi pemasaran
terdapat istilah bauran pemasaran (marketing mix) yang dikenal dengan
4P, yaitu:
1)
Product (barang dan jasa)
2)
Price (harga)
3)
Place (tempat)
4)
Promotion (promosi)
Dalam kewirausahaan, 4P tersebut
ditambahkan satu P, yaitu Probe (penelitian dan pengembangan)
sehingga menjadi 5P. Dalam riset pemasaran, Probe selalu ditambahkan di
awal sehingga urutan bauran pemasaran menjadi:
1)
Probe (penelitian dan pengembangan)
2)
Product (barang dan jasa)
3)
Price (harga)
4)
Place (tempat)
5)
Promotion (promosi)
Dalam manajemen strategis yang
baru, Mintzberg mengemukakan 5P yang sama artinya dengan strategi yaitu:
·
Strategi adalah
Perencanaan
Konsep strategi tidak lepas dari
aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai
suatu tujuan di masa depan. Akan tetapi, tidak selamanya strategi adalah
perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan. Strategi juga menyangkut
segala sesuatu yang telah dilakukan sebelumnya.
·
Strategi adalah Pola
Starategi adalah pola, yang
selanjutnya disebut sebagai intended strategy, karena belum terlaksana
dan berorientasi ke masa depan, atau disebut juga sebagai realized strategy
karena telah dilakukan oleh perusahaan.
·
Strategi adalah Posisi
Artinya memosisikan produk
tertentu ke pasar tertentu yang di tuju. Strategi menurut Mintzberg cenderung
melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik dimana produk tertentu
bertemu dengan pelanggan, dan melihat keluar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan
eksternal.
·
Strategi adalah
Perspektif
Strategi perspektif cenderung
lebih melihat ke dalam, yaitu ke dalam organisasi, dan ke atas, yaitu melihat
visi utama dari perusahaan.
·
Strategi adalah
Permainan
Strategi adalah suatu
manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau pesaing.
Para ahli ekonomi mengemukakan
beberapa teori yaitu:
1) Teori Strategi Generik dan Keunggulan Bersaing
Michael P. Porter (1997 dan 1998)
mengungkapkan beberapa strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk
dapat bersaing, yaitu:
- Persaingan merupakan inti
keberhasilan dan kegagalan. Hal ini berarti bahwa keberhasilan atau kegagalan
bergantung pada keberanian perusahan untuk dapat bersaing. Strategi bersaing
dimaksudkan untuk mempertahankan tingkat keuntungan dan posisi yang langgeng
ketika menghadapi persaingan.
- Keunggulan bersaing berkembang
dari nilai yang mampu diciptakan oleh perusahaan bagi pelanggan atau pembeli.
Keunggulan bersaing menggambarkan cara perusahaan memilih dan
mengimplementasikan strategi generik (biaya rendah, diferensiasi, dan fokus)
untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing.
- Ada dua jenis dasar
keunggulan bersaing, yaitu biaya rendah dan diferensiasi. Semua keunggulan
bersaing ini berasal dari struktur industri. Perusahan yang berhasil dengan
strategi biaya rendah memiliki kemampuan dalam mendesain produk dan pasar yang
lebih efisien dibandingkan pesaing. Sedangkan diferensiasi adalah kemampuan
uuntuk menghasilkan barang dan jasa unik serta memililki nilai lebih (superior
value) bagi pembeli dalam bentuk kualitas produk, sifat-sifat khusus, dan
pelayanan lainnya.
- Kedua jenis dasar keunggulan bersaing
di atas menghasilkan tiga strategi generik (Porter, 1997: 11-13), yaitu:
a) Biaya rendah
b) Diferensiasi
c) Fokus
Strategi fokus memiliki dua
variabel utama, yaitu:
Fokus biaya
Fokus diferensiasi
2) Strategi The New ‘7-S’s (D’Aveni)
Richard A. D’Aveni (1994: 253)
mengemukakan suatu ide dasar bahwa perusahaan harus menekankan strategi yang
berfokus pada pengembangan kompetensi inti, pengetahuan, dan keunikan aset
tidak berwujud untuk menciptakan keunggulan. Oleh karena itu, D’Aveni
mengajukan tujuh kunci keberhasilan perusahaan dalam lingkungan persaingan
yang sangat dinamis yang dikenal dengan “The New 7-S’s”.
Konsep “The New 7-S’s” ini
meliputi pokok-pokok dasar sebagai berikut:
-
Superior stakeholder
satisfaction
Bertujuan memberikan kepuasan
yang istimewa kepada orang-orang yang berkepentingan terhadap perusahaan, tidak
hanya pemegang saham, namun juga pemasok, karyawan, manajer, konsumen,
pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.
-
Soothsaying
Adalah strategi yang berfokus
pada sasaran, artinya perusahaan harus mencari posisi yang tepat bagi produk
dan jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan.
-
Positioning for speed
Adalah strategi dalam memosisikan
perusahaan secara cepat di pasar. Perusahaan harus segera mengomunikasikan
produk yang dihasilkannya ke pasar agar segera dikenal konsumen.
-
Positioning for
surprise
Adalah membuat posisi yang
mencengangkan melalui barang dan jasa-jasa baru yang lebih unik dan berbeda
serta memberikan nilai tambah baru sehingga konsumen lebih menyukai barang dan
jasa yang diciptakan perusahaan
-
Shifting the role of
the game
Adalah mengubah pola-pola
persaingan perusahaan yang dimainkan sehingga pesaing terganggu dengan
pola-pola baru yang berbeda.
-
Signaling strategic
intent
Adalah mengutamakan
perasaan. Kedekatan dengan para
karyawan, relasi, dan konsumen merupakan strategi yang ampuh untuk meningkatkan
kinerja perusahaan.
-
Simultanous and
sequential strategic thrusts
Adalah mengembangkan
faktor-faktor pendorong atau penggerak strategi secara simultan dan berurutan
melalui penciptaan barang dan jasa yang selalu memberi kepuasan kepada
konsumen.
Sumber: