Rabu, 26 November 2014

AKM 1A - Aktiva Tetap Berwujud




A.    Aktiva Tetap Berwujud (Depresiasi)
Aktiva tetap berwujud adalah aktiva atau harta yang bersifat permanen dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relative cukup lama. Misalnya tanah, bangunan,  mesin-mesin, kendaraan dan lain-lain.
Dalam tujuan akuntansi, macam-macam aktiva tetap berwujud dikelompokkan sebagai berikut:
·         Aktiva tetap yang umumnya tidak terbatas.
·     Aktiva tetap yang umumnya terbatas dalam penggunaan bisa diganti dengan aktiva sejenis.
·         Aktiva tetap yang umumnya terbatas dalam penggunaan tidak bisa diganti dengan aktiva sejenis.

B.     Metode Depresiasi Aktiva Tetap Berwujud
a)      Metode Berdasarkan Faktor Waktu
·         Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Yaitu metode yang digunakan jika nilai penyusutan selalu sama di tiap periode berdasarkan umur ekonomisnya.
·         Metode Beban Menurun (Decreasing Charge Method)
Yaitu metode yang dimana penyediaan lebih tinggi di tahun awal.
b)      Metode Berdasarkan Faktor Penggunaan
·         Metode Jam Jasa (Service Hours Method)
Yaitu metode yang menghitung besarnya penyusutan disetiap periode.
·         Metode Jumlah Unit Produksi (Productive Method)
c)      Metode Berdasarkan Kriteria Lainnya
·         Metode Berdasarkan Jenis dan Kelompok (Group and Composite Method)
Yaitu metode yang digunakan untuk aktiva tetap.
·         Metode Anuitas (Annuity Method)
Yaitu metode yang dihasilkan untuk tahun periode.
·         Sistem Persediaan (Inventory Systems)
Yaitu metode yang memberikan struktur organisasi dan kebijakan barang2 penyimpanan.

C.    Penyusutan Aktiva Tetap yang Tidak Dapat Diperbaharui (Deplesi)
Deplesi adalah penyusutan atas harta-harta berupa kekayaan alam, seperti tambang, batubara, tambang emas, tambang timah , dan lain-lain. Perhitungan besarnya deplesi berdasarkan atas harga perolehan sumber daya alam, banyaknya cadangan atau kandungan sumber daya alam tersebut, serta jumlah yang telah dieksploitasi selama waktu/periode tertentu.

D.    Pemberhentian Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat diberhentikan pemakaiannya. Hal ini dapat diakibatkan karena dijual, rusak, ditukar, maupun dibuang. Pada kasus penghentian pemakaian tersebut, aktiva tetap dan depresiasi dihapuskan dan laba-rugi diakui sebesar uang yang diterima atau dikurangi nilai bukunya.

§  Penghentian Aktiva Tetap, disebabkan oleh sebagai berikut:
·         Dihentikan dari Pemakaian.
·         Dijual Kepada Pihak Lain.
·         Ditukarkan Kepada Pihak Lain.

Minggu, 23 November 2014

AKM 1B - Metode Pencatatan & Masalah Dasar Penilaian Persediaan




A.    Metode Pencatatan Persediaan
Metode pencatatan persediaan dibagi menjadi 2, yaitu:
1.      Metode Fisik atau Periodik (Physical Inventory Method)
Yaitu pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang tidak dilakukan secara terus-menerus, sehingga persediaan barang dagangan akhir dihitung secara fisik yang ada digudang.
2.      Metode Terus-menerus atau Perpetual (Perpetual Inventory Method)
Yaitu pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang dilakukan secara berlanjut, sehingga bila terjadi pembelian akan menambah persediaaan barang dagangan dan bila terjadi penjualan akan mengurangi persediaan barang dagangan.

B.     Masalah Dasar Penilaian Persediaan
Biaya barang yang akan dijual merupakan penjumlahan biaya barang yang ada ditangan pada awal periode dan biaya barang yang dibeli atau diproduksi selama periode berjalan.
Jenis Barang Fisik dalam Persediaan:
·         Barang Dalam Perjalanan
Yaitu barang dagang yang dibeli masih berada dalam perjalanan belum diterima pembeli pada akhir periode fiskal.
·         Barang Konsinyasi
Yaitu barang dagang yang dikirim ke pihak lain dan bertindak sebagai agen consignor dalam menjual barang konsinyasi.
·         Perjanjian Penjualan Khusus
Yaitu diilustrasikan untuk mengidentifikasi jenis masalah yang ditemukan dalam praktek perjanjian.

Biaya-biaya Yang Dimasukkan Dalam Persediaan
·         Biaya Produk
Yaitu biaya yang melekat dengan persediaan yang dicatat dalam akun persediaan.
·         Biaya Periode
Yaitu biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi.
·         Biaya Manufaktur
Yaitu biaya overhead yang meliputi beban tidak langsung, tenanga kerja tidak langsung, dna pos-pos.
·         Variable Costing vs Absorption Costing
o   Variable Costing: metode yang membebankan biaya manufaktur variabel pada produk.
o   Absorption Costing: metode yang membebankan seluruh biaya manufaktur baik variable cost maupun fixed cost kedalam produk.
·         Perlakuan Atas Diskon Pembelian
Perusahaan melaporkan pembelian dan hutang usaha pada jumlah kotor, pendekatan yang lain adalah mencatat pembelian dan hutang usaha pada jumlah bersih atau diskon tunai. Perlakuan ini dianggap lebih baik karena menyajikan kesempatan untuk mengukur inefisiensi manajemen jika diskon tidak di ambil.

Dasar Pemilihan Metode Persediaan
·         Identifikasi Khusus
Digunakan dengan cara mengidentifikasi setiap barang yang dijual dan setiap barang dalam pos persediaan.
·         Biaya Rata-rata
Menhitung persediaan atas dasar biaya rata-rata barang yang sama selama satu periode.
·         First-In, First-Out (FIFO)
Bahwa barang-barang yang dikeluarkan sesuai dengan urutan pembeliannya, atau barang yang pertama kali datang ialah barang yang lebihh dulu digunakan.
·         Last-In, First-Out (LIFO)
Bahwa barang yang paling akhir dibeli akan digunakan terlebih dahulu.



§  Metode persediaan yang paling menguntungkan yaitu LIFO (Last-In, First-Out), karena menghasilkan HPP (Harga Pokok Penjualan) yang tinggi dan menghasilkan laba kotor (Bruto) yang rendah.

Rabu, 19 November 2014

AKM 1B - Persediaan Barang Dagang



A.    Pengertian Persediaan
Persediaan adalah aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijuak dalam periode tertentu, atau barang yang masih dalam tahap pengerjaan, atau termaksud dalam persediaan bahan baku yang belum masuk dalam proses produksi.

B.     Jenis Persediaan Barang
Jenis persediaan barang dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
·         Persediaan Bahan Mentah (Raw Material)
Yaitu sejumlah barang yang digunakan sebagai komponen dasar atau menjadi barang mentah sebelum diolah.
·         Persediaan Produk Dalam Proses (Work in Process)
Yaitu sejumlah barang yang masih harus melakukan proses selanjutnya atau masih bersifat bahan setengah jadi.
·         Persediaan Barang Jadi (Finished Goods)
Yaitu sejumlah barang yang sudah melakukan semua proses produksi atau yang siap dipasarkan.

Menurut fungsinya, persediaan barang dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
·         Bath Stock
Persediaan yang diadakan untuk membeli persediaan yang lebih besar dari yang ada.
·         Fluchtuation Stock
Persediaan yang dibeli untuk permintaan konsumen yang tidak dapat diprediksi.
·         Anticipation Stock
Persediaan yang dibeli untuk permintaan konsumen yang dapat diprediksi.

C.    Klasifikasi dan Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan adalah usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat keputusan-keputusan yang diambil sehingga kebutuhan akan bahan baku untuk keperluan produksi dapat terpenuhi secara optimal dengan resiko sekecil mungkin.
Tujuan pengendalian persediaan, yaitu:
·         Menjaga persediaan bahan agar tetap dalam kondisi yang stabil.
·         Menjaga persediaan bahan pengganti atau biaya kehabisan bahan baku relatif besar.