Selasa, 04 November 2014

AKM 1B - Lingkungan Akuntansi


A.    Pengertian Akuntansi
Suatu kegiatan jasa untuk menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan dari kesatuan usaha ekonomi atau proses pencatatan atau penggolongan yang memberikan informasi kepada pihak-pihak tertentu mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan.
Karakteristik penting dalam akuntansi yaitu:
·        Pengidentifikasian, pengukuran, dan pengomunikasian informasi keuangan.
·       Entitas ekonomi. Maksudnya yaitu, suatu transaksi badan usaha milik sendiri dengan badan usaha orang laindengan pencatatannya dipisah.
·        Pihak yang berkepentingan, seperti investor dan pemasok.

Macam-macam akuntansi:
·       Akuntansi Keuangan (Financial Accounting). Yaitu bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan untuk pihak luar seperti pemasok, kreditor, dan pemegang saham.
·     Akuntansi Manajerial (Managerial Accounting). Yaitu yang berprioritas pada pengukuran, penganalisaan untuk menrencanakan dan mengevaluasi kegiatan.


B.     Laporan Keuangan
Sarana pengkomunikasi informasi keuangan utama kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Laporan keuangan (financial statements) yang sering disajikan adalah:
·        Neraca. Yaitu laporan yang berkaitan dengan aktiva, kewajiban, dan modal.
·        Laporan Laba-Rugi. Yaitu laporan yang disusun secara sistematis.
·        Laporan Arus Kas. Yaitu laporan yang berisi keluar masuknya kas.
·    Laporan Ekuitas Pemilik atau Pemegang Saham. Yaitu berisi tentang perubahan saldo perusahaan.


C.    Tantangan yang Dihadapi Akuntansi Keuangan
·    Pengukuran Nonkeuangan. Yaitu penetapan keuangan yang menyajikan kinerja yang dibutuhkan dimanajemen.
·   Informasi yang Berorientasi ke Depan. Yaitu laporan keuangan yang menyajikan perencanaan yang akan dicapai dimasa depan.
·       Aktiva Lunak. Yaitu laporan keuangan yang mengaktifkan aktiva kas.
·    Ketetapan Waktu. Yaitu laporan yang disajikan dalam kuartal, sekali dalam setahun.’


D.    Pihak-pihak yang Terlibat Dalam Penetapan Standar
·   Secuirities and Exchange Commission (SEC). Yaitu laporan keuangan eksternal.
·   Persekutuan Publik/Swasta. Yaitu pada saat SEC didirikan untuk menetapkan akuntansi.
·   Pengawasan SEC. Yaitu jika sudah melakukan SEC, maka pengawasan SEC-nya ini berperan secara tidak langsung dalam penetapan.
·   Penerapan. Yaitu jika perusahaan telah menjadi ikatan bursa saham wajib memberikan laporan keuangannya pada SEC.


E.     Unsur-unsur Dasar Akuntansi Keuangan
·         Aktiva. Yaitu sumber daya dalam bentuk harta.
·         Kewajiban. Yaitu hutang perusahaan.
·         Ekuitas. Yaitu hak pemilik atas aktiva.
·         Investasi oleh pemilik.
·         Distribusi kepada pemilik.
·         Laba Komprehensif. Yaitu perubahan ekuitas atau aktiva bersih.
·         Pendapatan. Yaitu arus masuk atau peningkatan atas ekuitas.
·         Beban. Yaitu transaksi yang harus dibayar perusahaan.
·         Keuntungan. Yaitu kenaikan aktiva atau ekuitas.
·         Kerugian.


F.     Sistem Informasi Akuntansi
·         Kejadian (Event). Yaitu yang berpengaruh pada aktiva atau ekuitas.
·         Transaksi (Transaction). Yaitu melibatkan dua ekuitas atau lebih.
·         Akun (Account). Yaitu catatan akuntansi.
·   Akun Riil yaitu permanen (aktiva ekuitas) dan Nominal yaitu temporer (pendapatan, deviden) yang muncul dalam laba-rugi.
·         Buku Besar (Ledger). Yaitu buku sekumpulan akun-akun.
·         Jurnal. Yaitu pencatatan awal akuntansi.
·         Pemindahbukuan (Posting). Yaitu proses pemindahan dari jurnal ke buku besar.
·      Neraca Saldo (Trial Balance). Yaitu daftar nilai buku besar beserta jurnalnya.
·       Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entries). Yaitu laporan keuangan yang digunakan untuk memperbaharui semua akun secara tepat.
·         Laporan Keuangan. Yaitu laporan yang mencerminkan dasar akuntansi.
·         Ayat Jurnal Penutup. Yaitu menutup buku besar.



Apakah perbedaan antara PSAK dengan IFRS?
1.    PSAK mengkombinasikan hasil prinsip dan basis aturan sedangkan IFRS berbasis prinsip saja.
2.   Jika nilai historis lebih rendah maka disajikan sebesar nilai historis, sedangkan IFRS nilai historis tetap dipergunakan.
3.     IFRS memiliki kecenderungan penyajian nilai harta dan kewajiban sebesar nilai wajar.
4.      IFRS menyajikan perbandingan nilai wajar dengan historis.
5.      Pada IFRS terdapat perubahan istilah komponen laporan keuangan.
6.      Penggunaan profesional judgment.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar